STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN (SKL)
|
URAIAN
|
1.Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan
kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam
kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, permintaan,
penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
|
• Peranan dan Perilaku konsumen
/produsen dalam
kegiatan ekonomi
|
A.
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen adalah pihak
yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan
atau memanfaatkan barang dan jasa. Sedang Produsen adalah pihak
yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa,
sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan ekonomi.
1. Pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan ekonomi
Kegiatan-kegiatan
ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh 5 pelaku dalam suatu perekonomian,
yaitu:
1.
Rumah tangga / Rumah Tangga
Konsumsi
2.
Perusahaan / Produsen atau
Rumah Tangga Produksi
3.
Pemerintah / Negara
4. Lembaga-lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank)
5. Masyarakat Luar Negeri
2. Nilai suatu barang
- Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : Nilai pakai subyektif dan Nilai pakai obyektif
- Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari : Nilai tukar subyektif dan Nilai tukar obyektif
TEORI NILAI OBYEKTIF
Ada beberapa teori nilai obyektif dan tokohnya, diantaranya
:
- Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke).Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
- Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
- Teori nilai tenaga kerja (oleh David Recardo). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
- Teori nilai biaya reproduksi (oleh Carey). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
- Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx).
TEORI NILAI
SUBYEKTIF
a. Herman Henrich Gossen (1854)
Gossen mempelajari cara pemuasan
kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum
kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
“ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus
menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya
dicapai rasa kepuasan”
Hukum Gossen II, yaitu hukum
perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
“Manusia akan berusaha untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
b.
Karl Manger (Teori nilai Australia)
Karl Manger melanjutkan penelitiannya
berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen, sehingga
konsumen akan membagi pendapatnya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan
sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c.
Von Bohm Bawerk (Teori nilai batas)
Nilai batas adalah nilai yang
diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang
paling akhir.
3. Teori Perilaku Konsumen
- Pendekatan Marginal Utility, yang bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
- Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara 2 macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
- Hukum Engel
Hubungan antara pendapatan dengan
konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana
ekonomi Jerman bernama “ENGEL” yang terkenal dengan HUKUM ENGEL, berbunyi :
“Semakin besar pendapatan, semakin
kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya”
4. Teori Produksi
a.
Tahapan Produksi
1.
Sektor produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan
bidang agraris
2.
Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan
bidang perdagangan
3.
Sektor produksi tersier meliputi bidang jasa/ pelayanan
b. Faktor-faktor Produksi
1.
Faktor produksi asli, terdiri dari : Faktor produksi
alam dan Faktor produksi tenaga kerja
2.
Faktor produksi turunan, terdiri dari : Faktor
produksi modal dan Faktor produksi pengusaha
7. Perilaku Produksi
Menurut David Recardo penambahan
faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti
yang digambarkan dalam “Hukum hasil lebih yang semakin berkurang” atau “The Law
of diminishing returns” yang berbunyi “
“Dengan suatu
tekhnik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak
lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata
lain tambahan hasil lama kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus
bertambah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
di bawah ini :
Contoh :
Tanah : 1 Ha, Modal Rp 5.000.000,00
Pekerja
|
Hasil Total
(Total Product)
|
Tambahan Hasil
(Marginal Product)
|
1
2
3
4
5
6
|
10
21
34
42
46
48
|
10
11
13
8
4
2
|
Law
of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu
setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.
Law
of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu
setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.
|
8. Produktivitas
Produktivitas dapat ditingkatkan
dengan cara sebagai berikut :
1.
Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
2.
Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap
faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi yang sudah ada.
3.
Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang
rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan
:
1.
Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan
mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
2.
Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu
standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu
produk tertentu.
3. Spesialisasi/ pembagian kerja.
4. Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right
man on the right place)
4.
Kurva Kemungkinan Produksi (Production
Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan
berbagai kemungkinan kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.
B.
DIAGRAM ARUS KEGIATAN EKONOMI
Aktivitas ekonomi yang melibatkan
Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumsi digambarkan oleh Francois
Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang
disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” yang artinya arus
lingkaran kegiatan ekonomi yangmeliputi arus barang dan arus uang.
C.
PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
a.
Peran Konsumen
1.
Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh
produsen
2.
Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga
kerja, modal dan pengusaha)
3.
Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka
melindungi konsumen
4.
Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
5.
Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya
dapat menaikkan harga sewa, upah, bunga dan laba
b.
Peran Produsen
1.
Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
2.
Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh konsumen
3.
Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka
meingkatkan produksinya
4.
Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan
konsumen
5.
Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga
akan meningkatkan kemakmuran bangsa
6.
Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di
bidang produksi barang atau jasa
7. Melakukan
pembayaran faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat