Sabtu, 29 Maret 2014

PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN



STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

URAIAN
1.Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
• Peranan dan Perilaku konsumen 
   /produsen  dalam    kegiatan ekonomi



A.    PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan  atau memanfaatkan barang dan jasa. Sedang Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa, sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan ekonomi.

1.    Pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan ekonomi

 Kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh 5 pelaku dalam suatu perekonomian, yaitu:
1.    Rumah tangga / Rumah Tangga Konsumsi
2.    Perusahaan / Produsen atau Rumah Tangga Produksi
3.    Pemerintah / Negara
4.    Lembaga-lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank)
5.    Masyarakat Luar Negeri
2.    Nilai suatu barang
  1. Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : Nilai pakai subyektif dan Nilai pakai obyektif
  2. Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari : Nilai tukar subyektif dan Nilai tukar obyektif
TEORI NILAI OBYEKTIF
Ada beberapa teori nilai obyektif dan tokohnya, diantaranya :
  1. Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke).Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
  2. Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
  3. Teori nilai tenaga kerja (oleh David Recardo). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
  4. Teori nilai biaya reproduksi (oleh Carey). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
  5. Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx).
TEORI NILAI SUBYEKTIF
a.    Herman Henrich Gossen (1854)
Gossen mempelajari cara pemuasan kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
“ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya dicapai rasa kepuasan”
Hukum Gossen II, yaitu hukum perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
“Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
b.    Karl Manger (Teori nilai Australia)
Karl Manger melanjutkan penelitiannya berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen, sehingga konsumen akan membagi pendapatnya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c.    Von Bohm Bawerk (Teori nilai batas)
Nilai batas adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang paling akhir.

3.    Teori Perilaku Konsumen

  1. Pendekatan Marginal Utility, yang bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
  2. Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara 2 macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
  3. Hukum Engel
Hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana ekonomi Jerman bernama “ENGEL” yang terkenal dengan HUKUM ENGEL, berbunyi :
“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya”

     

4.    Teori Produksi

a.    Tahapan Produksi
                         1.      Sektor produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris
                         2.      Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan bidang perdagangan
                         3.      Sektor produksi tersier meliputi bidang jasa/ pelayanan
b.    Faktor-faktor Produksi
                         1.      Faktor produksi asli, terdiri dari : Faktor produksi alam dan Faktor produksi tenaga kerja
                         2.      Faktor produksi turunan, terdiri dari : Faktor produksi modal dan Faktor produksi pengusaha

7.    Perilaku Produksi

Menurut David Recardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam “Hukum hasil lebih yang semakin berkurang” atau “The Law of diminishing returns” yang berbunyi “
“Dengan suatu tekhnik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :
Contoh :
Tanah : 1 Ha, Modal Rp 5.000.000,00
Pekerja
Hasil Total
(Total Product)
Tambahan Hasil
(Marginal Product)
1
2
3
4
5
6
10
21
34
42
46
48
10
11
13
8
4
2

Law of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.

 




8.    Produktivitas

Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut :
             1.      Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
             2.      Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi yang sudah ada.
             3.      Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
      Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan :
1.    Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
2.    Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
3.    Spesialisasi/ pembagian kerja.
4.    Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)
             4.                                                                        Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.


B.    DIAGRAM ARUS KEGIATAN EKONOMI
Aktivitas ekonomi yang melibatkan Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumsi digambarkan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” yang artinya arus lingkaran kegiatan ekonomi yangmeliputi arus barang dan arus uang.



 





C.    PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
a.    Peran Konsumen
1.    Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen
2.    Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha)
3.    Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi konsumen
4.    Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
5.    Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya dapat menaikkan harga sewa, upah, bunga dan laba
b.    Peran Produsen
1.    Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
2.    Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen
3.    Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka meingkatkan produksinya
4.    Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen
5.    Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga akan meningkatkan kemakmuran bangsa
6.    Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di bidang produksi barang atau jasa 
7.   Melakukan pembayaran faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

INTI MASALAH EKONOMI, KEBUTUHAN, KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI



STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

URAIAN
1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen,permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
Masalah pokok ekonomi
Kelangkaan
Sistem ekonomi

A. INTI MASALAH EKONOMI ATAU PERSOALAN DASAR EKONOMI

Problema / masalah ekonomi adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan sangat terbatas.
Inti masalah ekonomi atau Persoalan dasar ekonomi adalah :
a.    Secara klasik, masalah ekonomi meliputi : Masalah produksi, Konsumsi dan Distribusi
b.    Secara Modern, masalah ekonomi meliputi : Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what), Bagaimana cara memproduksi (How), dan Untuk siapa barang-barang tersebut (For Whom).

B. KEBUTUHAN
  1. Kebutuhan menurut instansitasnya, dibedakan menjadi : Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder  dan Kebutuhan tersier
  2. Kebutuhan menurut sifatnya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan jasmani dan Kebutuhan rokhani
  3. Kebutuhan menurut waktu penggunaannya, dibedakan menjadi : Kebutuhan sekarang dan Kebutuhan mendatang
  4.  Kebutuhan menurut subyeknya atau konsumennya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan perseorangan (individu) dan Kebutuhan masyarakat (sosial)

C. KELANGKAAN
Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang terbatas dinamakan kelangkaan (scarcity).
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
a.   Menurut sifatnya, barang dibedakan menjadi : Barang ekonomi dan Barang bebas
b.  Menurut fungsinya (tujuan penggunaannnya), barang dibedakan menjadi : Barang konsumsi  dan Barang produksi/barang modal
c. Menurut wujudnya, barang dibedakan menjadi : Barang konkrit/nyata/material dan Barang abstrak/immaterial
d.    Menurut cara penggunaannya, barang dibedakan menjadi : Barang substitusi dan Barang komplementer
e.  Menurut pengerjaannya, barang dapat dibedakan menjadi : Barang mentah/bahan mentah, Barang setengah jadi dan Barang jadi
Menurut AL Meyers jenis-jenis kegunaan barang atau benda sebagai berikut :
a.    Element Utility (faedah elemen)
b.    Time Utility (faedah waktu)
c.     Place utility (faedah tempat)
d.    Form Utility (faedah bentuk)
e.    Ownership utility (faedah hal milik)
 Macam-macam barang yang lain dalam ilmu ekonomi, diantaranya :
  a. Barang inferior adalah Barang yang permintaannya turun pada saat pendapatan seseorang naik, contob : gaplek, cirinya kualiasnya rendah.
b.  Barang giffen  adalah Hampir sama dengan barang inferior yaitu barang yang kualitasnya rendah. Bedanya barang giffen memiliki efek pendapatan yang lebih besar dari efek substitusinya, sedangkan barang inferior memiliki efek pandapatan yang negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.
c.   Barang superior : Barang yang bermutu tinggi

D. BIAYA SEHARI-HARI DAN BIAYA PELUANG
Biaya sehari-hari adalah biaya / ongkos yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai macam barang/jasa yang diperlukan agar tercapai kemakmuran
Sedangkan Biaya Peluang/Ongkos Alternatif (Opportunity Cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan.
Contoh :
Suatu ruangan Toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp 150.000,00 perbulan. Pemilik mempertimbangkan untuk menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri diperkirakan akan menghasilkan Rp 175.000,00 perbulan. Jadi biaya kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp 150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini sebesar Rp 25.000,00, yang diperoleh dari Rp 175.000,00 dikurangi Rp 150.000,00.
E.   METODE EKONOMI
1.  Metode Induksi   : Metode yang bermula dari kenyataan/fakta yang ada ,di masyarakat, dianalisa kemudian dibuat kesimpulan ekonomi
2.  Metode Deduksi  : Metode yang bermula dari teori-teori / dalil-dalil umum yang telah  ada lalu dianalisa kemudian dibuat kesimpulan ekonomi.
3.  Metode Sintesa   : Metode yang menggunakan kenyataan dan teori secara bersama-sama untuk membuat kesimpulan ekonomi.

F.   PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
1.  Prinsip ekonomi adalah pedoman / patokan yang digunakan manusia dalam melakukan kegiatan tindakan ekonomi. Pedoman tersebut berupa : “Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang tertentu atau dengan pengorbanan yang tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.”
2.    Motif ekonomi adalah gejala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi
Tindakan atau motif ekonomi tersebut berupa :
a.    Untuk mencari keuntungan / kemakmuran
b.    Untuk mencapai penghargaan
c.     Untuk mencapai kekuasaan
d.    Untuk melakukan kegiatan sosial
G.   HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi adalah hubungan / pertalian antara dua variabel ekonomi yang saling berkaitan.
Contoh : Hukum permintaan, hukum penawaraan, hukum Gresham, dan lain-lain
Ciri-ciri Hukum Ekonomi:
Hukum ekonomi berlaku jika keadaan yang lain tetap (Ceteris Paribus), dan keadaan tersebut adalah :
a.   Pendapatan konsumen tetap
b.   Selera konsumen tetap
c.   Harga barang lain tetap
d.   Praduga tentang harga tetap
e.  Tidak ada barang pengganti /substitusi
Hubungan dalam hukum ekonomi ada dua macam, yaitu:
1.    Hubungan Kausal (sebab akibat)
Adalah hubungan yang menerangkan bahwa perubahan suatu variabel akan menyebabkan perubahan variabel yang lain (hubungan ini bersifat searah)
2.    Hubungan Fungsional / Interdependence (saling mempengaruhi)
Adalah perubahan variabel ekonomi dimana perubahan suatu variabel ekonomi akan menyebabkan perubahan variabel ekonomi yang lain, dan sebaliknya (hubungan ini berlaku secara timbal balik)

H. SISTEM EKONOMI

  1. Sistem ekonomi tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Belum ada pembagian kerja
2.     Pertukaran dengan sistem barter
3.     Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4.     Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5.     Bertumpu pada sektor agraris
6.     Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional dan msikin
1.       Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
2.       Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3.       Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
1.     Tidak ada kerjasama antar individu atau masyarakat
2.     Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3.     Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4.     Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan

  1. Sistem ekonomi sosialis/terpusat
Sistem ekonomi sosialis adalah system ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi terpusat ini berdasar pada teori yang dikemu­kakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapit­al’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan - pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh mas­yarakat.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat
2.     Semua alat produksi dikuasai oleh negara
3.     Produksi, distribusi dan konsumsi diatur secara  terpusat
4.     Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi
1.     Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian
2.     relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin
3.     Hasil produksi dapat dinikmati secara rata
4.     Mudah melakukan pengendalian harga
1.     Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan
2.     Potensi dan daya kreasi tidak berkembang
3.     Tidak terdapat kebebasan individu

  1. Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikekukakan oleh Adam Smith (1723 - 1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya yaitu memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan
2.     Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar
3.     Adanya persaingan bebas
4.     Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian
5.     Modal memegang perang penting
6.     terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan
1.     Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi
2.     Terdorong untuk mengejar kemakamuran bagi dirinya sendiri
3.     Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan
4.     Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan 
1.     Menimbulkan persaingan tidak sehat
2.     Terdapat kesenjangan kaya dan miskin
3.     Menimbulkan monopoli
4.     Terdapat eksploitasi SDM
5.     Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan 

  1. Sistem ekonomi campuran (sosialis dan liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
2.     Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
1.  Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas
2.  Fluktuasi harag dapat lebih terkendali
3.  Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya
1.     Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme
2.     Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat

  1. Sistem ekonomi Indonesia (Demokrasi Ekonomi)
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan rakyat pula
e.  Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidu­pan yang layak
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
g. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diper­kembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
h.    Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Sedangkan ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan diantaranya :
a.   Sistem. free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b.   Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara
            c.    Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelom­pok.